PIS-PK PUSKESMAS KALITENGAH

Implementasi pendekatan keluarga untuk mencapai Indonesia Sehat sudah dilakukan oleh banyak Kabupaten/Kota, termasuk oleh Kab. LAMONGAN.

YUKs Cegah Penyakit Dengan "CERDIK"!

Cek,Enyahkan,Rajin,Diet,Istirahat,Kendalikan.....cekidot !!!

KESEHATAN DIMULAI DARI DIRI SENDIRI

Kesehatan bukan segala-galanya, tanpa kesehatan segalanya tidak berarti

KENAPA HARUS ASI EKSKLUSIF ?

Hendaklah para ibu menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

Tuesday, November 10, 2015

"CERDIK" Sebagai Langkah Memelihara Kesehatan Tubuh Kita

Kementerian Kesehatan RI mengungkap, angka kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia tahun 2001 tercatat sebanyak 49,9 persen. Namun di tahun 2007 meningkat menjadi 59,5 persen.
Penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian ini antara lain hipertensi 31,7 persen, penyakit jantung 7,2 persen, kanker atau tumor 4,3 persen, dan diabetes melitus (DM) 1,1 persen.
Pada umumnya, sejumlah penyakit ini dilatarbelakangi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) berlebih. Kemenkes RI juga menemukan fakta, tingkat konsumsi GGL berlebih di masyarakat Indonesia kian meningkat setiap tahunnya.
Namun demikian, Kasubdit Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Kemenkes RI, dr.Lily Banonah  Rivai, MEpid, mengingatkan, di samping konsumsi GGL berlebih, faktor risiko yang juga dapat meningkatkan seseorang menderita PTM adalah gaya hidup.
Pola hidup yang bisa menumbuhkan risiko PTM, di antaranya adalah kebiasaan merokok, diet yang tak sehat, mengonsumsi alkohol, kurang melakukan aktivitas fisik, dan stres. Aktivitas tersebutlah yang bisa menghambat impian sehat hingga lanjut usia.
"Faktor risiko ini diperparah dengan faktor lingkungan, seperti dampak globalisasi, sosio-ekonomi, budaya, modernisasi, polusi, dan lain sebagainya," tutur Lily.
Lily menyarankan, "Agar di masa muda hingga tua tetap hidup dengan sehat, lakukan perilaku CERDIK. Ini singkatan, yang dapat dipaparkan masing-masing hurufnya."
Perilaku CERDIK yang disarankan Lily ini terkait dengan pola hidup yang bisa membantu tangkal PTM, yaitu:
C: Cek kondisi kesehatan secara berkala
E: Enyahkan asap rokok
R: Rajin melakukan aktivitas fisik
D: Diet sehat dengan mengonsumsi jumlah kalori yang seimbang
I: Istirahat yang cukup
K: Kendalikan stres
Nah, sudah siap mengaplikasikan gaya hidup CERDIK dalam kehidupan sehari-hari?

PSN Sebagai Salah Satu Upaya Pencegahan Penyakit DBD

Pemberantasan sarang nyamuk dinilai tetap menjadi cara pencegahan penyakit demam berdarah dengue yang efektif. Agar memberikan hasil signifikan, upaya itu harus terus-menerus dilakukan semua lapisan masyarakat. Apalagi, tahun ini diprediksi merupakan siklus lima tahunan peningkatan kasus penyakit tersebut.

Sejak lama daerah diingatkan agar mewaspadai penyebaran demam berdarah dengue (DBD) terutama pada musim penghujan. Upaya yang bisa dilakukan adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Untuk mengantisipasi timbulnya DBD pada awal musim penghujan hingga berakhir, petugas promosi kesehatan UPT Puskesmas Kalitengah menghimbau kepada warga masyarakat Kecamatan Kalitengah untuk menggalakkan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di lingkungan rumah dan sekitarnya.

"Pokoke nek wayahe arep udan, kudu resik-resik, PSN kudu dilakoni, wajib iku"(Pokoknya kalau waktunya mendekati musim hujan, harus bersih-bersih, PSN harus dilakukan, wajib itu. @Red) himbau Agus Hariyanto, salah satu petugas senior UPT Puskesmas Kalitengah.

HKN KE-52 TAHUN 2016

52 tahun HKN adalah ulang tahun emas pembangunan kesehatan Indonesia. Sebuah usia yang cukup mapan untuk kembali menilik kembali perjalanan pembangunan kesehatan selama setengah abad.
Momentum ini sebagai pengingat publik bahwa kesehatan harus bergerak dari wilayah kuratif ke arah Promotif Preventif.
Pemerintah, Kepala Daerah, Dunia usaha, organisasi kemasyarakatan juga di ajak untuk turut ambil bagian dari peringatan HKN dengan kegiatan yang mendukung pembangunan kesehatan
Masyarakat semakin mengerti arti penting Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, menjaga kesehatan dengan bergaya hidup sehat, dan berhenti untuk menghisap rokok.

Sasaran 52 Tahun HKN


  • Para pengambil keputusan/ stakeholder / Pemerintah daerah
  • Petugas kesehatan
  • Lintas sektoral kementerian
  • Organisasi Masyarakat dan Dunia Usaha
  • Masyarakat Umum
  • Penggiat dunia maya

Awal Mula Dicanangkannya HKN


Menilik kembali ke belakang pada era 50-an, penyakit malaria merupakan penyakit rakyat yang terbanyak penderitanya dan berjangkit di seluruh Indonesia. Ratusan ribu jiwa tewas akibat malaria yang sebenarnya, melalui penyelidikan dan pengalaman penyakit malaria di Indonesia dapat dieliminasi. Oleh karena itu pemerintah melakukan usaha pembasmian malaria (malaria eradication) yang berarti melenyapkan malaria dari penjuru tanah air.
Untuk mencapai hal tersebut, pada tahun 1959 dibentulah Dinas Pembasmian Malaria yang pada bulan Januari 1963 dirubah menjadi Komando Operasi Pembasmian Malaria (KOPEM). Pembasmian malaria ditangani secara bersama oleh pemerintah, WHO, USAID dan direncanakan pada tahun 1970 malaria akan hilang dari bumi Indonesia.
Pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan obat baru yaitu DDT, dengan penyemprotan secara masal rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali dan Lampung. Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh Bung Karno selaku Presiden RI pada tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan, sekitar 10 km di sebelah timur kota Yogyakarta.
Selanjutnya, kegiatan tersebut dibarengi dengan kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat. 5 tahun kemudian, kurang lebih 63 juta penduduk telah mendapat perlindungan dari penyakit malaria.
Peristiwa tersebut merupakan upacara simbolis penyemprotan nyamuk, yang diiringi dengan kegiatan pendidikan atau penyuluhan kepada masyarakat. Peristiwa itu kemudian dikenal sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN), yang setiap tahun terus menerus diperingati sampai sekarang. Sejak itu, HKN dijadikan momentum untuk melakukan pendidikan/ penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.