PIS-PK PUSKESMAS KALITENGAH

Implementasi pendekatan keluarga untuk mencapai Indonesia Sehat sudah dilakukan oleh banyak Kabupaten/Kota, termasuk oleh Kab. LAMONGAN.

YUKs Cegah Penyakit Dengan "CERDIK"!

Cek,Enyahkan,Rajin,Diet,Istirahat,Kendalikan.....cekidot !!!

KESEHATAN DIMULAI DARI DIRI SENDIRI

Kesehatan bukan segala-galanya, tanpa kesehatan segalanya tidak berarti

KENAPA HARUS ASI EKSKLUSIF ?

Hendaklah para ibu menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

Friday, October 18, 2019

Survey dari BPS terkait zona integritas di puskesmas kalitengah
Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Friday, May 10, 2019

CERITA MARIYAH, PASANG ALAT PACU JANTUNG TANPA MASALAH


Jakarta Barat, Jamkesnews - Mariyah (69) baru saja selesai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Di bagian dada sebelah kiri Mariyah kini  telah ditanam alat pacu jantung permanen untuk memperlancar kinerja jantungnya.
“Ini semua bermula ketika badan saya demam tinggi dan akhirnya pingsan, anak-anak langsung membawa saya ke IGD Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Dokter menyatakan itu merupakan salah satu gejala pembengkakan jantung. Kemudian selama dua minggu saya ditempatkan di ICU dan satu minggu ditempatkan di ruang rawat intermediate,” cerita Mariyah pada tim Jamkesnews, Senin (18/03).
Mariyah melanjutkan ceritanya, sebelumnya ia pernah dirawat di beberapa Rumah Sakit lainnya. Hasil dari pemeriksaan akhirnya  diketahui dirinya memiliki penyakit jantung, ginjal, dan diabetes sampai akhirnya dirawat di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita selama kurang lebih 3 minggu. Setelahnya ia pun masih harus kontrol lagi untuk membuka jahitan.
“Pada awalnya lengan sebelah kanan sakit dan badan  menjadi bengkak semua. Saya pun menjalani pemeriksaan,  dan hasilnya diketahui  saya mengalami pembengkakan jantung, Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi,” jelas Mariyah.
Mariyah mengungkapkan bahwa pengobatan yang dijalaninya selama ini selalu menggunakan kartu JKN-KIS. Dan selama berobat ia merasakan pelayanan kesehatan yang diberikan padanya sudah bagus, perawatnya baik, dokternya sabar menangani segala jenis pasien. Penjaganya baik dan sabar. Setiap kali ada masalah dengan pasien, keluarga pasien akan diberitahu, dan Mariyah tidak perlu membayar biaya pelayanan. 
“Saya mendapatkan perlakuan yang sama dengan pasien-pasien lain yang tidak menggunakan kartu JKN-KIS. Tidak ada perbedaan. Kamarnya, makanannya, semuanya sama,” tegas Mariyah.
Mariyah tidak pernah mengalami masalah berarti ketika memanfaatkan Program JKN-KIS. Perawat rumah sakit tidak lupa memandikan pasiennnya dan membantu proses buang air juga. Hal ini sangat memudahkan keluarga Mariyah.      
“Alhamdulillah saya dan keluarga merasa terbantu dengan Program JKN-KIS. Jika tidak ada program ini tidak terpikir bagi kami bagaimana bisa membayar tagihan rumah sakit. Operasinya berapa, perawatannya berapa, pasti mahal sekali. Semoga program JKN-KIS ini semakin baik dan dapat terus berlangsung untuk menolong rakyat Indonesia yang sedang sakit,” tutup Mariyah.

Sunday, April 14, 2019

PROGRAM INDONESIA SEHAT dengan PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)

PROGRAM Indonesia Sehat (PIS) merupakan satu program dari agenda ke Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Program ini didukung oleh program sektoral lainnya, seperti Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia selanjutnya menjadi program utama pembangunan kesehatan, yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategi Kementerian Kesehatan 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015.


Sasaran dari PIS-PK adalah meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu: Pertama, meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; Kedua, meningkatnya pengendalian penyakit; Ketiga, meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; Keempat, meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan; Kelima, terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, dan; Keenam, meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.


Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) harus menjadi sebuah cara yang mampu mengintegrasikan berbagai program puskesmas, bukan sebagai bentuk pendataan yang berdiri sendiri-sendiri.
Selain itu, lewat PIS-PK, puskesmas diharapkan mengetahui keterkaitan antara satu masalah dengan masalah lain, serta mencoba untuk mencari tahu solusi serta mengintervensi masalah tersebut.



PIS-PK menetapkan 12 indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga. PIS merupakan prioritas pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 dan sebagai tindak lanjutnya telah terbit Permenkes No.39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK. Ke-12 indikator keluarga sehat tersebut, yaitu: (1) keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB); (2) Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan; (3) Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap; (4) Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif; (5) Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan; (6) Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar; (7) Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur; (8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan; (9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok; (10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); (11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih, dan; (12) Keluarga menggunakan jamban sehat.


Pemerintah pusat dan pemerintah daerah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan fungsinya secara optimal. Sebagai penjabaran dari amanat UU tersebut, Kementerian Kesehatan menetapkan strategi operasional pembangunan kesehatan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).




PIS-PK di Puskesmas Kalitengah dilaksanakan secara Estafet, tahun pertama dilaksanakan di 10 desa, sedangkan pada tahun 2019 ini akan dilanjutkan di 10 desa yang tersisa. 
Kebetulan pada pelaksanaan tahun ini di wilayah Kalitengah sedang terdampak banjir yang setiap tahun terjadi bila musim hujan tiba.









''Jadi, PIS-PK itu adalah program kesehatan yang harus diperkuat ada di pelayanan primer, yaitu Puskesmas. Sehingga kalau Puskesmas kuat (pelayanannya) masyarakat tidak usah ke rumah sakit jika jatuh sakit,'' kata Sutrisno (salah seorang Perawat Puskesmas Kalitengah.@red).

Layanan kesehatan di tingkat primer harus kuat dari segi sarana prasarana. Karena, Puskesmas itu meluaskan pelayanan, tidak hanya bekerja di dalam ruangan, lanjutnya.

''Puskesmas harus meluaskan pelayanannya. Melalaui PIS-PK ini, layanan kesehatan dilakukan dengan mendatangi setiap rumah-rumah masyarakat. Aksesnya kita dekatkan, dan yang terpenting lagi bagi kita sebagai petugas kesehatan adalah, kita kerja melayani masyarakat harus didasari rasa ikhlas dan tanggungjawab dalam pengabdian''. tambah Sutrisno.